PENGARUH SOFT POWER KOREA DALAM MARGINALISASI KEBAYA SEBAGAI IDENTITAS BUDAYA INDONESIA
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini mengeksplorasi pengaruh soft power Korea Selatan dalam marginalisasi kebaya sebagai identitas budaya Indonesia. Melalui studi kasus pada komunitas-komunitas kebaya, penelitian ini mengungkap adanya hegemoni budaya Korea yang menciptakan konstruksi identitas hibrid di kalangan anak muda Indonesia. Budaya populer Korea dianggap lebih modern dan atraktif, sementara kebaya dipandang kuno dan tidak relevan. Namun, komunitas kebaya melakukan resistensi dengan menegaskan kembali kebaya sebagai identitas budaya Indonesia melalui negosiasi identitas dan hibriditas baru. Kebaya dipadukan dengan unsur-unsur modern untuk menarik minat generasi muda sambil mempertahankan warisan budaya. Temuan ini menyoroti dinamika budaya dan identitas di era globalisasi, serta peran soft power dalam mempengaruhi pergeseran budaya lokal. Upaya pelestarian dan revitalisasi kebaya menjadi penting untuk mempertahankan warisan budaya Indonesia dan memperkuat identitas nasional.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.