IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI DESA GLINGSERAN KECAMATAN WRINGIN KABUPATEN BONDOWOSO
Main Article Content
Abstract
Program Pemberian Makanan Tambahan Berbahan Pangan yang selanjutnya disebut PMT Berbahan Pangan adalah makanan tambahan pangan yang diberikan untuk meningkatkan status gizi pada sasaran. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah makanan tambahan pangan yang diberikan untuk meningkatkan status gizi pada sasaran. Pangan adalah makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat sesuai dengan potensi sumberdaya dan kearifan . Pemberian makanan tambahan ini juga bertujuan untuk mengurasi resiko terjadinya stunting. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah menjelaskan Implementasi Program Pemberian Makanan Tambahan Desa Glingseran Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso.penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan teori implementasi kebijakan dari Merilee S Grindle, terkait isi kebijakan dan konteks implementasi tidak semua terbukti. Implementasi kebijakan tidak semua terimplementasi dengan baik. Ketika teori Grindle digunakan dalam penelitian ini tentang program pemberian makanan tambahan atau PMT- tidak menggambarkan dinamika yang ada.Berdasarkan hasil analisa data pada penelitian, disimpulkan bahwa implementasi program pemberian makanan tambahan (PMT-) berjalan dengan baik.Namun, masih ditemukan beberapa hambatan atau kendala dalam pengimplementasian program pemberian makanan tambahan (PMT-)
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Anderson, J. E. (1984). Public Policy Making. Holt, Rinehart and Winston.
Bungin, B. (2011). PENELITIAN KUALIITATIF Komunikasi, Ekonomi,Kebijakan Publik, Dan Ilmu Sosial Lainnya (Ke-5). Kencana.
Daniel A. Mazmanian, P. A. S. (1983). Implementation and Public Policy. Haper Collins.
Donald P. Warwick, Theodore Reed, dan M. M. (1979). A Theory of Public Bureaucracy: Politics, Personality, and Organization in the State Department. Harvard University Press.
Dunn, W. N. (2003). Pengantar Analisis Kebijakan Pulblik. Gajah Mada University Press.
Dwidjowijoto, R. N. (2006). Kebijakan Publik Untuk Negara-Negara Berkembang. PT. Elex Media Komputindo.
Dye, T. R. (2017). Understanding Public Policy Fiteenth Edition. Pearson.
George C. Edward III. (1980). Implementing Public Policy. Congressional Quarterly Press.
Gunn, H. and. (2003). Kebijakan Publik. Balai Pustaka.
Harahap, N. (2020). PENELITIAN KUALITATIF (H. Sazali (ed.); Pertama). Wal Ashri Publishing.
Horn, D. V. M. dan C. Van. (1975). The Policy Implementation Process: A Conceptual Frameork Administration and Society 6. Sage.
Jayani, D. H. (2021). Proyeksi Jumlah Balita Penderita Stunting di Dunia Menurut Kawasan (2000 & 2020).
Kemenkes. (2017). Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting.
Kraft, M. E., & Furlong, S. R. (2018). Public Policy : Politics, Analysis, and Alternatives. CQ Press.
M.B. Miles, A.M. Huberman, dan S. J. (2014). Qualitative Data Analysis, A Methods Sourcebook (3rd ed.). Sage Publication.
Menteri Desa, P. D. T. dan T. R. I. (2019). Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019 (16 Tahun 2018).
Moleong, L. J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya.
Parsons, W. (2006). Public Policy : an introduction to theory and practice of policy analysis (1st ed.). Kencana.
Sugiyono, D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. ALFABETA.
Sukirno, R. (2019). Kesabaran Ibu Merawat Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Journal of Psychological Perspective, 1(1), 1-14. Retrievedfrom https://www.ukinstitute.org/journals/jopp/article/v iew/joppv1i101
Supriyantoro. (2022, June 28). Indonesia Peringkat 5 di Dunia, Stunting Disebut Bukan Hanya Urusan Pemerintah. Narasi Tunggal.
Tachjan. (2006). Implementasi Kebijakan Publik. AIPI Bandung.
Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang. Journal of Indonesian Public Administration and Governance Studies, 6.