TRADISI SIDA SEBAGAI IKATAN SOSIAL DALAM HUBUNGAN KEKERABATAN MASYARAKAT MANGGARAI DI DESA BERE KECAMATAN CIBAL BARAT KABUPATEN MANGGARAI

Main Article Content

Patrisia Jesika Amanda
Ida Alit Laksmiwati
Aliffiati Aliffiati

Abstract

Tradisi sida secara adat adalah tradisi memberi sumbangan dari pihak anak wina kepada anak rona yang hendak melakukan acara adat, seperti pernikahan, kematian dan syukuran. Sida sebagai ungkapan keprihatinan, cinta, belas kasih dan rasa tanggung jawab dari keluarga anak wina kepada keluarga anak rona, dengan maksud untuk meringankan beban dari anak rona. Seiring perkembangan zaman masyarakat Bere melihat sida sebagai salah satu warisan budaya yang menghambat karena sida hanya dibebankan sepihak yaitu kepada anak perempuan yang sudah menikah. Fenomena ini tentunya menimbulkan berbagai pandangan masyarakat bere terkait sida yang menarik untuk dikaji. Berpijak dari fenomena tersebut, penelitian ini difokuskan pada mekanisme dan fungsi sida dalam ikatan kekerabatan masyarkat Desa Bere. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa tradisi sida pada masyarakat Desa Bere mengikuti beberapa tahap sesuai dengan mekanisme yang berlaku mulai dari kumpul keluarga sampe pada anak rona pergi mengunjungi anak wina untuk meminta sida Sida ini terbentuk atas hubungan perkawinan. Ada beberapa jenis sida yang dijalankan masyarakat Bere yaitu sida laki, sida mata, dan sida penti. Sida menjadi ikatan yang kuat dalam hubungan kekerabatan masyarakat Bere. Meskipun sebagian masyarakat juga mengatakan bahwa sida ini menjadi beban bagi anak wina, tetapi budaya sida pada masyarakat bere tetap mereka jalankan sampai saat ini karena sudah menjadi salah satu tradisi.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Patrisia Jesika Amanda, Ida Alit Laksmiwati, & Aliffiati, A. (2024). TRADISI SIDA SEBAGAI IKATAN SOSIAL DALAM HUBUNGAN KEKERABATAN MASYARAKAT MANGGARAI DI DESA BERE KECAMATAN CIBAL BARAT KABUPATEN MANGGARAI. Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial, 4(10), 81–90. https://doi.org/10.6578/triwikrama.v4i10.5633
Section
Articles
Author Biographies

Patrisia Jesika Amanda, Universitas Udayana

Antropologi, Universitas Udayana, Jln. Pulau Nias No. 13 Sanglah, Denpasar, Indonesia

Ida Alit Laksmiwati, Universitas Udayana

Antropologi, Universitas Udayana, Jln. Pulau Nias No. 13 Sanglah, Denpasar, Indonesia

Aliffiati Aliffiati, Universitas Udayana

Antropologi, Universitas Udayana, Jln. Pulau Nias No. 13 Sanglah, Denpasar, Indonesia

References

Koentjaraningrat.(1981). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru

Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Antropologi Pokok-Pokok Etnografi II. Jakarta: Rineka Cipta.

Koentjaraningrat. 2015. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Kottak, C. (2006). Anthropology: The Exploration of Human Diversity. New York: Mc Graw-Hill.

Lon, Yohanes S. 2020. “Perkawinan Tungku Cu (Cross-Cousin Marriage) di Manggarai: Antara Adat dan Agama”. Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i. Vol 7 No 1, (2020): 24

Lon, Y., & Widyawati, F. 2021. “Perkawinan Dalam Masyarakat Manggarai : Adat, Keyakinan dan Praktiknya”. Ruteng: Unika Santo Paulus.

Malinowski, Bronislaw. 1944. A Scientific Theory of Culture. Chapel Hill: University of North Carolina Press.

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyadi, Yad. 1999. Antropologi Untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 3 Program Ilmu Pengetahuan sosial. Jakarta:Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Nazir, Moh. (2014). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nggoro,A.M. 2006. Budaya Manggarai Selayang Pandang, Ende: Nusa Indah.

Rizaldy., dkk. 2021. “Interaksi dan Solidaritas Sosial dalam Tradisi Ambur Salim pada Masyarakat Kelurahan Loloan Timur, Jembrana dan Potensinya sebagai Sumber Belajar Sosiologi Di SMA”. dalam jurnal pendidikan sosiologi. Volume 3 Nomor 1. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesa.

Robbins, Stephen P. 1999. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi Edisi ke 5. Jakarta Erlangga.

Samovar, L.A., Porter, R. E., dan McDaniel, E. R. (2014). Komunikasi Lintas Budaya. Jakarta: Salemba Humanika.

Sarwono, Sarlito W. 2019. Psikologi Lintas Budaya. Depok: Rajawali Pers.

Schreiner, Lothar, 1972. “Telah Kudengar dari Ayahku Perjumpaan Adat dengan Iman Kristen di tanah Batak”. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Spradley.P. James. 1997. Metode Etnografi. Yogyakarta:Tiara Wacana

Spradley, James. 2007. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.